Indonesia Sudah 76 Tahun Merdeka, Dusun Batu Dua Tindoan Laut Belum Masuk Listrik dan Jalan Belum di Aspal

    Indonesia Sudah 76 Tahun Merdeka, Dusun Batu Dua Tindoan Laut Belum Masuk Listrik dan Jalan Belum di Aspal
    Kepala Dusun dan Warga Batu Tua Tindoan Laut yang belum merasakan aliran listrik saat memberikan keterangan kepada Ketua SWI Sumut, Rahmad Syukur SK.

    TAPSEL - Indonesia sudah merdeka selama 76 Tahun, namun kemerdekaan tersebut belum dirasakan oleh masyarakat Dusun Batu Dua Tindoan Laut, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan.

    Warga yang berada di diatas kaki bukit tersebut belum menikmati aliran listrik. Selain itu, untuk menuju Dusun Batu Dua Tindoan Laut harus melewati jalanan yang hancur dan gelap. Hal itu dikatakan oleh Ketua Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Sumut, Rahmad Syukur SK pada Kamis (12/5/2022).

    Demi rasa kemanusiaan terhadap warga yang belum memiliki lampu penerangan dan jalan yang masih kupak-kapik, Rahmad Syukur meninjau langsung ke lokasi dengan beberapa awak media.

    Rahmad juga menjelaskan jarak tempuh menuju lokasi hampir 3 Km dari warga yang memiliki penerangan.

    Sebelum menuju lokasi Dusun Batu Dua Tindoan Laut, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan, Tim SWI Sumut singgah di Kantor Bupati Tapanuli Selatan untuk konfirmasi terkait pemberitaan yang sudah tayang di salah satu media online yang menyebutkan Dusun Batu Dua Tindoan Laut belum masuk listrik.

    Kepala Bagian Humas Tapanuli Selatan, Inur Siregar menyampaikan akan menghubungi ketua SWI Sumut pada esok hari (hari Jum'at), sekaligus ingin dipertemukan oleh Kepala Dinas Disperindag.

    Namun sampai dengan hari Jum'at, Kabag Humas, Inur Siregar belum memberikan tanggapan resminya.

    Dilokasi yang belum masuk aliran listrik, warga yang mengaku putra Daerah Kelurahan I Raniate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan mengeluh tentang  janji-janji Bupati Tapsel yang terpilih pada Tahun 2019-2024 tersebut.

    "Belum ada janji - janjinya kepada warga, hingga tahun 2022, namun ada Tambang emas Martabe yang di kelola Warga Asing. Bahkan setiap jelang bulan Desember, Warga Kelurahan I Raniate mengalami banjir sampai 2 meter, " ucap Ritonga.

    Keluhan juga di ucapkan oleh warga Dusun Batu Tua Desa Tindoan Laut, Kecamatan Angkola Sangkunur yang mengeluh tentang penerangan listrik dan Jalan. Bahkan ketika hujan turun, banjir menggenangi Dusun tersebut.

    "Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan  tidak ada yang peduli tentang keadaan warga Dusun Batu Tua, bahkan menuju Jalan ke Dusun sangat gelap gulita, tidak ada lampu penerangan jalan, " ucap warga.

    Kepala Dusun Batu Tua Tindoan Laut menyebutkan dari tahun 2003 hingga tahun 2022 Jalan mereka belum pernah dibenahi.

    "Dari Tahun 2003 hingga 2022, jalan kami belum di benahi. Hanya satu saja permintaan kami, agar kami bisa bekerja sebagai petani sawit, agar usaha kami lancar dan bisa berpikir masa depan buat anak-anak kami yang mau berpendidikan yang cerdas, " harap Ritonga. 

    Ketua SWI Sumut yang bersentuhan langsung dengan warga yang belum menikmati listrik berharap kepada Presiden Republik Indonesia untuk meninjau lokasi tersebut.

    "Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mohon di tinjau lokasi atau Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, terkait jalan dan lampu penerangan listrik di Dusun tersebut. Dugaan belum tersentuh pembangunan tentang jalan dan penerangan, SWI Sumut berharap juga kepada Anggota Dewan DPRD Sumut, mari tinjau Dusun mereka, dan mereka juga manusia dan rakyat Indonesia. Sama dengan kita, Satu Bahasa yaitu Indonesia", tutup Rahmad Syukur. (Alam/RS)

    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    Kematian Irwanto di Ruangan Penyidik Polresta...

    Artikel Berikutnya

    Tingkatkan Mutu dan Kualitas WBP, Rutan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Sambut Libur Akhir Tahun, ASDP Banda Aceh Resmi Berlakukan Tiket Online Mulai 27 November 2024 Menuju Sabang
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami